

ISWAHYUDI
Iswahyudi lahir pada 02 Agustus 1985 di sebuah desa di Pesisir Selatan pulau jawa, secara administrasi masuk Desa Bululawang Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar, merupakan anak pertama dari pasangan suami-istri Katijo dengan Kusminah. Bapak Berasal dari Kedungbanteng dan ibu dari Sidomulyo, sebagai anak dari Petani, eh maaf Buruh Tani, karena saat itu tidak pun sebidang tanah yang dimiliki, pada masa itu istilahnya "derep" karena pada masa itu sangat jarang bekerja buruh tani dibayar dengan uang.
Pada tahun 1990 oleh orang tuanya diajak pindah ke sebuah perkampungan di Lampung Utara untuk bertaruh nasib, pada saat itu sedang menempuh pendidikan di TK Bululawang pada bulan ke 3 yang terpaksa putus sekolah. setelah pindah ke Kali Merah, Desa Bogatama Kec. Menggala, sekarang menjadi Kec. Penawartama, langsung mendaftar di SDN 2 Bogatama, merupakan angkatan perintis atau angkatan pertama.
Disinilah Iswahyudi kecil menjalani kehidupan sebagai anak dari petani sekaligus tukang kayu, dengan sungai dan rawa serta hutan sebagai taman bermain, ladang, sawah, lumpur, kubangan bekas kaki gajah dan ikan ikan yang terjebak disana, kambing dan sapi gembalaan serta hamparan kelapa sawit adalah hal yang tidak dapat terpisahkan dari masa kanak-kanaknya.
Disinilah dia mulai mengenal aksara arab, belajar dari seorang guru bernama Bapak Suyud, yang menjadi guru bagi anak-anak disekitar rumahnya tanpa imbalan, mulai mengeja hurup, hingga melafal ayat-ayat Allah, yang menyajarinya berwudu, sembahyang dan mengenalkannya ajaran islam.
Setelah lulus dari SDN 2 Gogatama melanjutkan ke SLTP Koskoro, tetapi pada tahun pertama kembali diajak pindah kembali ke Blitar Selatan pada tahun 1997, kali ini menginjak usia remaja dari anak Hutan berubah menjadi remaja Gunung. kali ini dia tinggal di rumah kakeknya dari garis ayah bersama Sarimin di Desa Kedungbanteng Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar, mengulang kembali pendidikannya di SLTPN 1 Bakung dengan menempuh jarak 3,5 km berjalan kaki melalui lembah dan gunung dan menyeberangi sungai yang kerap banjir dimusim kemarau. Namun di bulan ke 8 pindah ke rumah nenek dari garis ibu di Desa Sidomulyo Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar, ini berarti jarak yang lebih jauh dari sekolah, 4 km, 8km harus ditempuh setiap hari dengan kaki panjangnya yang kadang tanpa alas kaki, karena spatu merek apapun akan rusak dalam satu bulan jika dipakat dari rumah, sudah tradisi bagi anak Janggan berangkat sekolah telanjang kaki dan baru bersepatu didekat sekolah kala itu.
Pada tahun 2001, setelah menyelesaikan Pendidikan menengahnya, menyusul orang tuanya di Kediri Utara, yang ketika itu setelah kembali dari Lampung, orang tuanya membeli tanah di Kediri dan membangun rumah disana dan menetap di sana, di desa Pesing Kec. Purwoasri Kab. Kediri.
setelah di Kediri dia Mendaftar ke sebuah SMA negeri di Papar, ketika di SMAN Papar ini lah dia bergabung dengan sebuah ekstra teater bernama TEATER AS Kediri, kala itu Teater AS reputasinya sudah setingkat level propinsi, kegiatan teater baik perlombaan dan festival sudah eksis di tingkat propinsi Jawa Timur. dalam ekstra kurikurer ini, karakter dan prinsip hidup mulai terbentuk ulang, mulai dari sikap tertutup dan rendah diri menjadi pribadi yang terbuka dengan penuh rasa percaya diri, dengan kemampuan benyesuaikan diri dengan lingkungan dan bersamaan dengan itu, orang tuanya mengalami kebangkrutan dalam usaha yang mengakibatkan pada masa remaja ini Kediri dan SMAN 1 Papar menjadi Kawah Candra Dimuka baginya, keadan ekonomi yang sulit, cara hidup yang berpindah pindah membuat setiap orang yang ditemuinya adalah orang asing. menjadikan sebagai alat penggembleng, melatihnya menjadi pribadi yang tangguh, tidak takut pada apapun selama berpegang pada kebenaran dan ajaran agama, ditengah lingkunan yang koruptif, dan nepotis terbentuk anti bodi Mengampil keputusan untuk tidak akan Menjadi PNS seumur hidup, dan bercita-cita menciptakan lapangan kerja.
Pada 1 Januari 2002, mengambil langkah tegas yang dikemudian hari menjadi tonggak awal belajar entrepreneurshif atau kewirausahaan secara autodidak, dia memutuskan berdagan sapu lidi, dengan modal awal Rp. 19.000,00 berbekal ari uang saku yang dia kumpulkan beberapa bulan. dari sinilah dunia baru bagi seorang iswahyudi mulai berubah, dari seorang remaja gunung menjadi Pedagang keliling disela-sela aktifitasnya sebagai pelajar. Mulai memanage waktu dan keuangan, antara sekolah, berteater dan bekerja. cara hidup seperti ini terus berlanjut hingga tahun 2012, bahkan hingga Ber sekolah di STKW Surabaya pun masih terus berlanjut. bermodal Rp. 19.000 di tahun 2002 dan mencapa aset diatas Rp. 100 Jt, pada tahun 2017, berhasil mebuat sebuah merek dagang UD. Purek sejati dengan 4 armada keliling berupa Viar long modifikasi.
Namun atas kehendak Allah cobaan datang, Iswahyudi mengalami kelumpuhan dengan Diaknosa awal terjangkit virus GBS, maka hancurlah pekerjaan yang dia rintis dan hanya menyisakan pengalaman, setelah tahun kedua diaknosa belalih menjadi Paralisis Pereodik Hipokalemi.
Pada pertengahan 2019, mulai bangkit dari keterpurukan, uang sudah habis, menjadi buruh bukan hal mudah, akhirnya mengambil keputusan beralih terjun ke bidang Jasa, setelah mempelajari seluk beluk dibidang sertipikat tanah ini pada Januari 2024 bertekat mendirikan perusahaan Jasa di bidang pengurusan sertipikat tanah. Dunia Baru dalam dunia Jasa pun digeluti.
DENGAN MISI MENCIPTAKAN LAPANGAN PEKERJAAN BAGI YANG MEMBUTUHKAN, jadi siapapun jika butuh pekerjaan, dan anda tidak pilih-pilih, mau bekerja keras, jujur dan punya daya juang, silahkan mencari saya, dengan ijin Allah semoga saya dan perusahaan ini diberi kemampuan untuk menyediakan lapangan pekerjaan baru dengan gaji layak.